Rabu, 22 Januari 2014

Pengemis Dan Pengamen Jalanan

Kita bisa melihat mereka di persimpangan lampu lalu lintas sambil mengadahkan tangan ke pengendara mobil dan motor dan juga ada yang memainkan lantunan musik sambil bernyanyi walau kita rasa suara nya tidak enak di dengar namun apa yang dilakukan nya semata-mata untuk bisa mendapatkan lembaran uang atau koin sekalipun. Ya ! mereka adalah pengemis dan pengamen jalanan, sering kita temuin dan tak lupa juga sering kita abaikan untuk tidak memberi nya apa-apa.

Namun apa sebegitu parah nya kita, untuk tidak memberi mereka sesuatu?
Mungkin sebagian dari kalian mempunyai alasan tersendiri untuk tidak menyumbangkan sesuatu yang kalian miliki walau itu kecil. Setelah ku telusuri maka, aku ingin yang membaca postingan ini ikut tergerak hati nya untuk mempunyai kebiasaan menyumbang walau materi nya kecil sekalipun. Tapi sebelum nya aku mencoba untuk mengubah pandangan kalian terhadap para pengemis dan pengamen, yang mana sebagian besar orang-orang tidak ingin menyumbang karena alasan ini:

Sebagian besar para pengemis dan pengamen jalanan adalah profesi yang menguntungkan sehingga banyak yang bisa hidup nikmat dari sana nya.
Ada juga pengemis dan pengamen yang marah ketika diberi sesuatu yang menurut mereka kurang, malah parah nya mereka melemparkan pemberian dari kalian.

Nah, coba kita renungkan sama-sama mengenai nomor satu . Jika benar mereka menjalanan profesi sebagai pengemis dan pengamen dan mereka hidup sejahtera setelah itu, bukankah kita seharus nya bisa bahagia juga? Ternyata dari pemberian kecil kita bisa membuat hidup orang senang dan apa rugi nya terhadap kita? Bukankah hanya uang kecil yang kita kasih dan itupun bukan tiap hari.

Untuk nomor dua, kita tentu nya sudah tau mana yang derajat nya lebih tinggi dan rendah. Yang jelas kita hanya bisa tersenyum saja jika melihat sebagian dari mereka seperti itu. Yang penting tetaplah memberi karena tidak semua dari mereka seperti itu, hanya karena hidup nya saja yang sedang banyak masalah dan kita harus bisa mengerti juga bila kita di posisi mereka yang sangat membutuhkan uang yang besar namun tidak bisa mengendalikan emosi/amarah.

Lalu apakah kalian berpikir bagusan menjadi seorang pengemis atau pengamen saja? Tentu tidak, walau uang yang didapat menggiurkan namun rasa malu yang dipertaruhkan. Jadi memberi itu lebih baik daripada meminta sehingga rasa nya menjadi pemberi “bahagia” sedangkan dikasih itu rasa nya “senang”. Satu lagi jika kalian rasa melihat pengemis dan pengamen jalanan itu hidup senang karena hasil dari profesi nya dan kalian tidak suka akan hal tersebut, mungkin sebagian dari kalian sedang memiliki hati yang tidak tenang
Terakhir, sudah berapa orang yang kalian senangkan hari ini?

Nb: Jika kita takut memberi sesuatu kepada orang yang membutuhkan, ingatlah bahwa hidup kita merupakan pemberian dari Tuhan.

1 komentar:

  1. setuju sama kalimat yang terakhir. semua harta kita ini adalah titipan dari Tuhan, maka jangan segan-segan untuk berbagi dengan orang yang lebih membutuhkkan.

    BalasHapus

Tidak Menerima SPAM,JUNK,OR SARA Tetapi Menerima Kritik yang membangun,Saran,dan Pujian yang tak hanya 1 kata atau 2 kata seperti (Infonya bagus). Komentar anda mewakili kepribadian anda dalam ber interaksi :)