Antara Menyerah Dan Tahu Diri memiliki hubungan yang sangat erat dan kali ini aku menulis mengenai opini aku tentang fenomena menyerah pada diri remaja. Menyerah jika kita defenisikan adalah sesuatu yang kita inginkan namun tidak tercapai hingga akhirnya perasaan keinginan itu kita pendam dan mencari hal-hal lain. So, pada diri remaja saat ini setelah aku amatin mereka menyerah kebanyakan bukan karena tidak ada persiapan melainkan 1 hal yakni tahu diri.
Nah, tahu diri ini bukan makanan ya…
memang banyak yang nganggep tahu itu ya tahu jadi kamu sudah tahu? Hehehe. Kembali ke topik, contoh kasus adalah yang diamalin oleh kawan ku sendiri, dia menyukai seseorang yang menurut dia paling the best ever seen, namun dia tahu diri kalau dia tidak mendapatkan sang pujaan hati dikarenakan dia lebih kaya, kawan-kawan yang high life, dan sebagainya yang hampir bertolak belakang dengan kehidupannya. Itu kasus pertama.
Kasus kedua adalah ketika ingin ikutan kompetisi membuat program computer yang mana lawan-lawannya adalah anak-anak yang sudah memiliki reputasi yang tinggi dalam bidang tersebut, alhasil si kawan dengan tahu diri, menyerah karena dia tahu bakalan tidak bisa memenangkan kompetisi tersebut.
Dari kedua kasus tersebut paling sering aku temuin, dan pada akhirnya aku menyimpulkan suatu statement bahwasannya, Tahu diri itu tidaklah baik. Jika ada teman-teman mu mengatakan tahu diri kepada mu maka tepislah perkataan itu dan katakanlah :
"Aku takkan bisa mengetahui diri aku sebelum aku mencoba"
Cobalah melakukan apa yang kamu inginkan, jangan pernah membatasi diri kamu terhadap tahu diri kamu, padahal kamu belum sepenuhnya mengetahui dirimu, karena hidup ini penuh dengan misteri yang mesti kita explore. So, Tahu diri itu bisa kamu pakai ketika sesuatu yang kamu inginkan itu tercapai atau instropeksi diri untuk mencoba lagi dengan lebih baik, sedangkan jika kamu belum mencapainya dan tidak melakukan apa-apa karena tahu diri, maka hidup mu akan selalu dihantui oleh penjara yang membatasi ruang gerak mu, padahal kamu bisa !
Jadi ingat salah satu ayat Al-Quran yang menyatakan, bahwasannya
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka ” QS 13:11.
So, Antara menyerah dan tahu diri memang berkaitan, maka lepaskanlah keterkaitan itu dan jadilah orang tahu diri bahwa kamu bisa mencapai sesuatu apapun itu tantangannya, semangat !
kata-kata ini --> "Aku takkan bisa mengetahui diri aku sebelum aku mencoba" special di hati ku :)
BalasHapusSemangat! Pokoknya manusia banyak mencoba, asal hal itu baik. :D
BalasHapusaku tahu diri maka dari itu menyerah hehehehe
BalasHapusMenyerah diri namanya dengan gejala Impostor Syndrome kalau tidak salah, kalau salah tolong diperbaiki, artinya adalah keok sebelum bertanding sama seperti Partai Demokrat yang pura-pura Walk-Out pada saat "perang" dimulai. Dasar kubu KMPret. *nah lho
BalasHapusWah,.... super sekali. Jangan mau kalah sebelum mencoba bertanding istilahnya ya. Maju dulu, urusan bisa atau tidak belakangan ya. Ha
BalasHapustahu diri itu perlu agar kita bisa melihat apa yang kurang dari dalam diri sendiri dengan begitu kita termotivasi untuk menjadi lebih baik :3
BalasHapus