Kamis, 01 Mei 2014

Berpetualang Di Rumah Galoh Bersama Belens Group

Pernah mendengar rumah galoh? Atau orang medan biasa menyebutnya rumah galuh?. Tidak? Beneran tidak pernah? Oke. Kali ini aku tidak hanya menjelaskan apa itu rumah galoh namun membeberkan segala keseruan kami berpetualang di rumah galoh. Bukan sebuah rumah namun tempat yang sangat luas yang menyimpan tantangan-tantangan bagi jiwa petualang. Yap ! Rumah galoh yang terletak di binjai ini, memang bukan sebuah rumah namun ladang yang menyerupai hutan yang begitu ekstrim untuk dilalui.


Oke. Kali ini aku tidak hanya menjelaskan apa itu rumah galoh namun membeberkan segala keseruan kami berpetualang di rumah galoh. Bukan sebuah rumah namun tempat yang sangat luas yang menyimpan tantangan-tantangan bagi jiwa petualang. Yap ! Rumah galoh yang terletak di binjai ini, memang bukan sebuah rumah namun ladang yang menyerupai hutan yang begitu ekstrim untuk dilalui. Sebelum kami kesana, tujuannya adalah menuju air terjun tero-tero namun ternyata sesampai disana yang kami dapatkan adalah sebuah jalan track yang sangat ekstrim yang hanya bisa dilalui secara bersama-sama agar tidak jatuh, karena kita sendiri akan dibimbing oleh ranger untuk menuju air terjun tero-tero. By the way tiket masuk kesana sebesar 35 ribu untuk hari weekend namun dengan harga segitu, kurasa bukanlah harga yang mahal namun sangat pantas, mengapa?

Langsung saja aku mulai cerita kondisi perjalanannya. Untuk menuju air terjun tero-tero kita diharuskan melalui ladang hutan yang ekstrim, begitu licin dan terjal. Hingga sekali membuat kesalahan kecil saja terpeleset atau berguling-guling sudah pasti. Nah, disinilah dibutuhkan kehati-hatian dan kekompakkan untuk saling berpegangan tangan. Tak hanya itu, ladang hutan ini sama sekali tidak ada akses jalan yang bagus dan masih alami tanpa ada tangga atau semen. Dibutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk mencapai arus air menuju air terjun tero-tero. Aku bersama belens group dan kawan kampus mikroskil penuh keceriaan dan capek untuk melewati rintangan pertama menuju arus air terjun tero-tero.




Sesampai di arus air terjun tero-tero, begitu cantik dan hampir jernih, air yang dingin membuat kami semangat untuk berenang setelah kotor-kotoran melewati rintangan pertama dengan badan penuh lumpur plus kamera kotor hanya untuk bisa mendapatkan momen video.  Jujur saja, semua itu diluar dugaan aku ketika mengharapkan sebuah tracking yang biasa-biasa saja namun ini sungguh luar biasa.
Setelah menghabiskan waktu untuk berfoto-foto dan rekam video kini waktunya makan siang, disana terdapat jajanan berupa mie instant yang dijual oleh ibu-ibu pedagang. Walaupun hanya 1 atau 2 pedagang saja. Oke, setelah makan siang saatnya untuk menuju air terjun tero-tero dengan mengikuti arus air yang cukup panjang namun disinilah momen yang mengasikkan dan sayangnya untuk mendapatkan berupa momen foto atau video selama perjalanan sangatlah tidak direkomendasikan karena sudah pasti kamera akan basah. Namun jika menggunakan pelindung anti air, well perjalanan kalian bisa dijadikan sebagai kenangan yang tak terlupakan.

Perjalanan melewati arus air haruslah hati-hati diperlukan kerja sama dan hilangkan egois sebab, teman ku mengalamin kejadian terseret arus air hingga pundak menghantam batu besar dan tertekan oleh arus yang kuat, untuk bisa ditarik secepat mungkin. Alhasil, kaki mengalamin cidera keram dan rasa pusing. Waktu yang diperlukan untuk menuju air terjun tero-tero dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, dan pada akhirnya kalian bisa melihat air terjun tero-tero yang begitu cantik dan menawan.

Namun untuk bisa mengakses air terjun tero-tero dibutuhkan pendakian sekitar 5 menit dan ini memang melelahkan, jadi jika kamu ingin bisa mencapai air terjun tero-tero diharuskan untuk tidak menguras energi banyak namun jika sudha sampai habiskan saja dengan momen foto-foto dan video. Namun, hal tersebut tidak bisa kudapatkan dikarenakan hari sudah mulai gelap dan teman-teman sudah capek dan harus segera pulang. Tetapi, petulangan bukan sampai disini saja.





Hal ini lebih ekstrim, karena untuk pulang saja diwajibkan untuk mendaki lagi dengan tanah yang super lumpur dan mendaki tanah dengan kemiringan hampir 90 derajat. Jadi, dibutuhkan ekstra energi dan hati-hati, aku saja sudah hampir pingsan namun tetap bisa mendaki setelah dibantu rangernya. Memegang akar pohon untuk mendaki sudah menjadi keharusan dan ini merupakan tracking yang tak terlupakan sekaligus pertama kali dalam hidup.






Hari sudah mulai gelap dan pada akhirnya sampai juga di garis finish, rasanya sangat lega dan capek. Sungguh, perjalanan yang menguras energi. Well, aku akan memberi beberapa tips ke rumah galoh, agar perjalanan kamu akan semakin menyenangkan sekaligus aman. Hanya 2 saja, yang pertama siapkan energi mental dan fisik yang kuat. Karena setelah kutanya para ranger mengenai tracking menuju air terjun tero-tero, banyak perempuan yang pingsan karena kecapekan. Kedua, tidak perlu membawa perlengkapan yang banyak, cukup kamera dan kesiapan fisik saja. Karena tempat ini merupakan alam bebas yang tidak ada fasilitas seperti pondok atau sebagainya, so semakin sedikit membawa barang, semakin aman dari pencurian.

Well, ini sedikit video dari belens group mengenai perjalanan petualangan kami menuju air terjun tero-tero.









2 komentar:

  1. keren bang ,,,blog abang-bang suka kali dengar cerita bang lah ,heheheh :D,,,ngomong-ngomong itu daerah mana ya bang

    BalasHapus

Tidak Menerima SPAM,JUNK,OR SARA Tetapi Menerima Kritik yang membangun,Saran,dan Pujian yang tak hanya 1 kata atau 2 kata seperti (Infonya bagus). Komentar anda mewakili kepribadian anda dalam ber interaksi :)