Perilaku konsumtif anak remaja sekarang saat ini sudah merajarela,
jika kita lihat banyak mall-mall yang diisi oleh segmen anak muda. Terlebih
para pelajar saat ini nongkrong di tempat-tempat mewah sebagai tempat refleksi
gaya hidup. Yah, gaya hidup remaja Indonesia saat ini sudah mulai berubah ke
hal yang lebih glamour dan mewah, hal apa yang menjadikan mereka seperti itu?
Berdasarkan pengamatan ku ada beberapa faktor yang membuat
refleksi gaya hidup mewah menjadi sebuah keharusan dan tanda bahwa mereka
memiliki status yang tinggi walaupun beberapa memang benar adanya jika sudah
bisa menghasilkan penghasilan sendiri, lalu bagaimana dengan yang masih minta
sama orang tua? Lucu bukan.
- Faktor pertama adalah, “Social media spread your style” Yah, social media menjadi satu-satunya faktor utama mengapa para remaja saat ini lebih menyukai tempat-tempat mewah untuk nongkrong, contoh kasus penggunaan ins***ram dan p**h yang memungkinkan adanya fitur check in yang berguna memunculkan tempat dimana kamu berada, otomatis hal tersebut memberikan suatu kebanggaan tersendiri jika berada di tempat yang mewah terlebih hal tersebut terus berulang-ulang hingga 5 kali dalam sehari (ada lo).
- Faktor kedua adalah, “Promo besar-besaran” Well, sudah menjadi hal biasa, banyak sekarang smartphone-smartphone yang dijual dengan harga cukup murah dengan spek yang memukau, Nah, banyak para remaja tergiur dengan iklan yang tampilkan, dan ingin segera memilikinya, ketika sudah dimiliki muncul lagi promo yang lebih besar otomatis sang remaja ingin membeli barang tersebut meskipun barang yang baru dibelinya belum genap 2 bulan. Hal tersebut pernah terjadi dalam hidup aku, dan aku sadar hal itu tidaklah baik dan hanya sebuah pemborosan dan nafsu mata saja.
- Faktor ketiga adalah, “Gengsi” Gengsi itu penyakit hati. Contoh kasus ketika kebanyakan kawan punya smartphone mewah dengan harga di atas 5 juta. Kamunya punya smartphone dengan harga 2 jutaan namun karena perasaan gengsi itu datang, maka hal yang tidak perlu dibeli malah dibeli dan hal yang penting/diprioritaskan mesti ditunda.
Hanya bisa berharap bahwa para remaja saat ini mau berpikir
secara dewasa bahwa kehidupan
glamour hanya memberikan pandangan bahwa status
social kamu tinggi namun hal tersebut hanyalah sementara, lebih baik berstatus
prestasi tinggi dibanding berstatus social tinggi tapi di support oleh papa
mama. hehehe
karena iyah ga gadget holic jadi gak terlalu komsumtif sih. tapi kenyataannya sekarang memang banyak ya yang 'Maksa' harus punya gadget teranyar... padahal masih minta sama ortu..
BalasHapusuntungnya ga terlalu konsumtif, pengeluaran yang paling banyak di makanan. Kalau gengsi ngga tuh. Tetap pede dengan smartphone haga 1,6 juta. Kalau diskon tergantung sama kondisi. Kalau ada diskon gede, tapi aku-nya lagi di rumah, ya ngga belanja, kan ngga tau, hahah
BalasHapus