Kamis, 03 Maret 2016

Jalan-Jalan ke Sabang dan Pulau Rubiah



Jalan-jalan ke mall sudah mainstream. Jalan-jalan sambil berpetualang ke sabang dan pulau rubiah dong, seru banget ! Penasaran akan keseruannya? Yuk baca seksama pengalaman saya  beberapa hari yang lalu bersama 2 teman kampus saya yang telah jauh-jauh hari berencana jalan-jalan ke Aceh tepatnya pulau sabang dan pulau rubiah. Well, ini merupakan pengalaman saya kesana.

Sebelum melakukan perjalanan tentunya kami mempersiapkan apa saja yang harus dibawa yang mana kami berada disana selama 3 hari 2 malam. Yang mana penginapan kami tepat berada di tepi pantai Iboih Sabang. Yang viewnya langsung menghadap pulau rubiah yang berseberangan. Penginapan kami bernama Fina Bungalaw. Perjalanan kami tidak menggunakan agen-agen sehingga murni dari petualangan mencari sendiri. Sehingga kesan untuk petualangan sangatlah terasa dan itu sangat menyenangkan.

Perjalanan kami dimulai pada jumat malam yang mana kami menggunakan transportasi bus dari kota medan dengan tarif 180 ribu rupiah. Selama 12 jam perjalanan saya sarankan untuk membeli cemilan di bus dan menggunakan sepatu serta pakaian hangat karena didalam bus sangatlah dingin menurut saya serta dapat tidur dengan nyenyak selama di perjalanan. Sesampainya di terminal bus kota banda aceh. Tepatnya jam 6 pagi. Kami langsung sarapan di terminal sembari mengisi tenaga.

Setelah isoma dipagi hari, lanjut ke pelabuhan  banda aceh untuk memesan tiket kapal lambat. Untuk menyebarang ke pulau sabang. Tepatnya jam 8 pagi kami telah berangkat dari pelabuhan banda aceh menuju pelabuhan pulau sabang. Tarif yang patok kapal lambat sebesar 27 ribu. Sesampai disana kami pun langsung menelepon driver mobil untuk mengantarkan kami ke pantai iboih yang jaraknya dari pelabuhan sejauh 20km lebih. Tarif yang dipatok sebesar 150ribu (50Ribu satu orang).


Dan akhirnya sampilah kami ke tempat tujuan dan langsung saja check in ke tempat penginapan yang mana sudah kami booking disebelum hari. Tarif untuk  2 malam sebesar 500ribu. Setelah mandi-mandi dan susun barang serta sholat tentunya. Kami Langsung mencari makan siang yang mana lagi pada ngidam bakso, oke ketemulah bakso yang kami temuin tanpa sengaja. Tepat di tepi pantai dengan view yang sangat menawan menikmati bakso panas yang rasanya kami ancungi jempol dan ingin sekali lagi merasakan bakso enak untuk keesokan harinya. Harga bakso serta teh manis panas dipatok dengan harga 19 ribu.



Puas dan kenyang kami pergi ketempat penyewaan kereta/motor sebanyak 2. Target pertama kami adalah 0 KM namun kami tunda sehingga kami pergi ke tempat lain yang jarang dikunjungi orang yakni pantai gapang, pemandangannya sangatlah cantik namun sepi, disitulah kesempatan kami untuk foto-foto. Yang kami temuin disana hanyalah beberapa bule saja. Puas foto-foto disana kami lanjut menuju tempat air terjun namun sayangnya perjalanan tersebut hanyalah setengah jalan akibat dari cuman kami yang berada disana, sehingga kami balik arah pergi ke tempat lain yang tak kalah menarik.



Tidak  tahu namanya namun daerah sini di tepi pantai serta view yang menarik membuat area ini sangat pas untuk dijadikan momen foto. Puas disana kami pun langsung ingin pergi ke pelabuhan sabang, namun saat dijalan kami rasa tersesat namun ternyata benar hanya saja jarak yang sangat jauh hingga harus isi bensin sebanyak 4 kali. Dan benar saja kami sudah sampai tujuan namun karena waktu yang menjelang malam kami langsung pergi ke kota sabang dengan jarak yang jauh juga untuk membeli oleh-oleh namun sesampai disana, pasar sudah tutup dan perut yang sudah keroncongan kami pun pergi ke tempat wisata kuliner tepat ditepi pantai kota sabang dengan sunset yang begitu indah. Pesanan kami bermacam-macam dan harganya cukup terjangkau. Ada sate gurita yang menjadi makanan khas kota sabang saya rasa dan harganya pun tak begitu mahal tidak sampai 15 ribu. Well, rasanya seperti cumi dengan kuah kacang yang sedap.





Karena waktu sudah malam saatnya kami pulang menuju pantai iboih yang jaraknya 20km, rasa dingin terus menusuk kulit kami disaat perjalanan serta jalan yang gelap membuat petualangan ini semakin seru saja hanya untuk pulang ke hotel. Oke sesampai di hotel kami pun isoma. Waktu menujukkan pukul 9 malam. Waktunya cari makan lagi, tepatnya di depan penginapan kami ada warung makan yang menyediakan nasi goreng dan mie aceh. Saya langsung pesan mie aceh dan kopi susu.

Makan sambil mendengar guyuran ombak dan disaat itu malam minggu pula jadi semakin memperhangat suasana karena ramai serta ada orang-orang bakar-bakar jagung. Menjadikan suasana malam itu sangatlah dirindukan. Puas dengan semua hal itu kami pun balik ke penginapan jam 12 untuk mengisi tenaga karena besok akan menjadi petualangan menuju pulau rubiah.

Jam 6 Pagi suasana masih gelap, saatnya kami bersiap-siap untuk menuju pulau rubiah!!! Yeah !! tetapi sebelumnya sarapan dulu, tujuan kami yang dekat-dekat saja untuk makan. Nasi gurih pakai ayam goreng dengan suasana matahari pagi yang hangat-hangat enak. Puas dengan sarapan yang harganya hanya 10ribuan. Lanjut sewa peralatan snorkeling ( 45Ribu), Kamera dalam air (150ribu), dan perahu penyeberang (100ribu PP). Oke, time to go!!!!!!!!.

Kesan pertama menyelam memandangin air dalam sungguh indah, ikan-ikan begitu banyak menyambut sehingga perasaan pertama saya agak takut karena begitu banyak jenis ikan serta jika tersentuh geli-geli gimana gitu. Namun lama-lama jadi terbiasa dan nagih untuk terus bersama mereka. Untuk penitipan barang sudah tersedia, jadi tidak perlu takut bawa barang dari pantai iboih ke pulau rubiah. Selain bermain air kami juga menikmati kelapa disana sambil memandangi air yang jernih jauh dari air jorok. Selepas minum kelapa sampai puas, selanjutnya petualangan kami menyelusuri pulau rubiah hingga ke dalam hutan yang mana akhirnya tembus ke sebuah pantai yang sama sekali tak ada pengunjungnya kecuali kami hi hi hi. Disini malah lebih indah walau ombaknya agak keras.
































Oke waktu menunjukkan siang hari yang terik, saatnya pulang ke pantai iboih. Setelah bersih-bersih di penginapan saatnya saya tidur, karena capek dan kebetulan 2 teman saya pergi ke kota sabang untuk membeli oleh-oleh sebelum sore hari karena sudah pada tutup. Waktu menunjukkan sore hari dan mereka pun pulang dengan oleh-oleh yang lumayan banyak. (Kue Sabang dan Dodol). Rencana kami akan pergi ke 0 Kilometer namun karena harus mengeluarkan cost yang lebih lagi untuk sewa kereta jadi kami batalkan dan lagian tugu 0 kilometer masih dalam tahap renovasi.

Kami pun larut di penginapan hingga malam hari, saatnya untuk makan malam. Cari-cari adakah kerang rebus jualan, ternyata tidak ada. Yang ada hanyalah di kota sabang, bila di pantai iboih tidak menyediakan. Agak kecewa sih, namun kekecewaan tersebut tertutup ketika menyantap nasi goreng ayam penyet. Rasanya sangat lezat, walau sepiring namun puas. Biasanya 2 piring kenyang tapi ini hanya 1. Well, puas akan makan malam selanjutnya kembali ke penginapan karena besok jam 6 pagi sudah harus berangkat agar tidak ketinggalan kapal yang berangkat jam 8 pagi. Sewa mobil ke pelabuhan dan sampailah kami, ternyata yang mesan tiket mengantri panjang termasuk para bule (Cantik-cantik bro).



Akhirnya dapat tiket dan kursi yang hampir penuh. Kasihan juga ada beberapa orang yang harus berdiri termasuk bule (Yang cantik itu). Oke sesampai dipelabuhan yang mana selama 2 jam berada dikapal. Kami pun menunggu teman kami yang tinggal diaceh untuk menuntun kami pergi museum tsunami aceh. Tak ada tiket masuk, free pass buat semua. Well, tempatnya sangatlah modern dengan arsitektur yang keren dan elegan. Memasuki museum ini langsung disambut lorong yang menggambarkan suasana ketika terjadinya tsunami. Agak serem dan gelap sekali disana serta suara air tsunami yang mengalir bikin kulit agar merinding. Well, setelah melewati tersebut ada tempat yang tertempel nama-nama yang telah meninggal dunia pasca tsunami di aceh. Masih banyak lagi yang telah kami explore namun tak semuanya. Ada satu tempat yang mana berupa video bagaimana perasaan salah satu keluarga korban yang terkena bencana tersebut. Sungguh sangat menyentuh hati dan merasakan bagaimana rasanya bila itu terjadi pada keluarga kita.

Setelah menyelusuri museum tsunami Aceh. Waktunya makan siang di taman padang tepat didepan museum. Disitu banyak TNI yang nongkrong serta anak-anak muda dan para pekerja. Tempatnya asik dan yang lebih asik lagi makananya enak-enak apalagi sup buah yang begitu menagihkan serta harga makanannya murah-murah bro, lebih murah dari medan saya rasa. Puas makan banyak disana selanjutnya kami sholat zuhur di masjid baituhraman walau sedang direnovasi sehingga tidak bisa foto-foto di halaman depannya. Setelah sholat selanjutnya kami beli-beli oleh-oleh khas aceh. Yang tentu saja bubuk kopi.







Setelah itu kami kembali ke taman padang untuk menikmati kopi aceh. Selepas menunggu malam hari soalnya jadwal tiket bus berangkat jam 8 malam. Kami pun nongkrong disitu agak lama hingga tiba waktunya ke terminal bus. Sesampai disana seperti biasa makan malam dan tak lupa juga untuk membeli bekal di bus. Saran saya beli di mini market saja soalnya harganya kan cukup murah. Well, waktunya berangkat pulang. Tak lupa sebelumnya sholat maghrib dulu.

Perjalanan sampai di lokasi pada pukul 8 pagi. Lalu, kami pun masing-masing pulang sendiri-sendiri dengan menggunakan via Gojek hehe harga yang murah untuk transportasi. Sungguh merupakan perjalanan yang seru bersama 2 sekawan serta merupakan pengalaman pertama menjadi seorang backpacker tanpa menggunakan agen-agen. Perasaanya lebih asik saja serta melatih diri menjadi dewasa untuk mau bertanya serta berlatih untuk tidak bermanja-manja ketika dalam perjalanan, semua harus cari sendiri secara bersama-sama. Well played for adventures !

UPDATE !

History biaya perjalanan pergi ke destinasi hingga pulang.


  • Medan-Aceh Terminal Bus = 180 Ribu Sempati Star (Only pergi)
  • Makan di terminal bus aceh, tiga orang = 35 Ribu
  • Kapal Lambat ke pelabuhan sabang = 25 ribu/org
  • Sewa mobil ke pantai iboih = 50 ribu/org
  • Sewa motor = 100ribu/12 jam (Bisa dinego sampai 50 ribu, tergantung berapa lama pakai.)
  • Penginapan= 250 ribu/malam (Fina Bunglaw)
  • Paket snorkling = 45ribu/org
  • Sewa perahu ke pulau rubiah = 100ribu/pp
  • Makan disekitaran pantai iboih = 10-30ribuan (Bakso, Mie Aceh, Nasi goreng, Ayam penyet)
  • Makan di kota sabang wisata kuliner = 5- 40ribuan ( Sate gurita, dan lain-lain)
  • Sewa kamera dalam air =150 ribu/ sampai baterai habis
  • Sewa mobil ke pelabuhan sabang dari pantai iboih = 50ribu/org
  • Kapal lambat ke pelabuhan aceh = 25ribu/org
  • Aceh - Medan Terminal bus = 160 ribu Pelangi 
Untuk wisata selain pantai iboih yang kami kunjungi air terjun, pantai gapang, dan gua jepang yang semuanya gratis untuk masuk. Hanya bayar parkir saja.



1 komentar:

  1. advanture nya sangat menarik brad..., mungkin akan lebih lengkap jika brader menuliskan Itinerary nya mulai dari perjalanan awal secara jelas, mengenai dari medan naik kendarann apa, nama bus+harga, terus nama penyebrangan, nama kapal,terus nama hotel+harga, kuliner sekitar+harga, kearifan lokalnya, hal yang boleh dan tidak boleh, intinya informasi yang mungkin di butuhkan oleh temen-temen yang pingin ke sabang & pulau rubiah namun belum pernah kesana. Karena mereka semua pasti masih Blank.

    Btw photonya bagus bagus brad...

    BalasHapus

Tidak Menerima SPAM,JUNK,OR SARA Tetapi Menerima Kritik yang membangun,Saran,dan Pujian yang tak hanya 1 kata atau 2 kata seperti (Infonya bagus). Komentar anda mewakili kepribadian anda dalam ber interaksi :)